Kisah Menarik di Balik Laga Man City vs Chelsea: Disasi Mampu Melumpuhkan Haaland
Manchester City dan Chelsea harus puas berbagi poin dalam pertandingan seru dengan skor akhir 1-1 di Etihad Stadium pada pekan ke-25 Liga Premier 2023/2024, Minggu (18/2/2024) dini hari WIB.
Chelsea berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol mantan pemain Man City, Raheem Sterling, di babak pertama. City baru bisa menyamakan kedudukan di babak kedua lewat gol Rodri.
Dengan hasil ini, Man City tertahan di peringkat tiga klasemen dengan 53 poin, tertinggal empat poin dari Liverpool yang berada di puncak. Sementara itu, Chelsea kembali ke peringkat 10 dengan 35 poin.
Meski beberapa pemain menunjukkan performa terbaik mereka, ada juga yang tampil di bawah ekspektasi.
Disasi, Benteng Tak Terkalahkan Chelsea
Axel Disasi menjadi pahlawan di lini pertahanan Chelsea. Dia berhasil membatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Erling Haaland, top skor sementara Liga Premier musim ini.
Disasi tampil luar biasa dengan mencatat 16 sapuan, 13 di antaranya dengan kepala. Ia bahkan mencatat rekor sebagai pemain Chelsea dengan sapuan terbanyak dalam satu pertandingan Liga Premier dalam delapan musim terakhir.
Selain sapuan, Disasi juga melakukan tiga blok, lima kali merebut bola, dan berhasil memenangi semua duel udara yang dihadapinya.
Haaland Gagal Maksimalkan Peluang
Erling Haaland menjadi alasan utama kegagalan kemenangan City dalam laga ini. Meskipun melepaskan sembilan tembakan sepanjang pertandingan, hanya dua yang mengarah ke gawang, sedangkan lima lainnya melebar dari sasaran.
Kegagalan Haaland memanfaatkan tiga peluang emas berakibat fatal bagi City yang gagal memperpanjang tren kemenangan mereka.
Gusto, Si Bek Muda Berbakat Chelsea
Selain Disasi, bek Chelsea lainnya yang tampil cemerlang adalah Malo Gusto. Pemain asal Prancis itu mencatat 10 sapuan, sembilan kali memenangi duel, dan delapan kali sukses dalam tekel.
Dengan usia baru 20 tahun, Gusto juga menciptakan dua peluang emas, jumlah tertinggi dalam pertandingan ini.
Rodri, Penyelamat City
Rodri menjadi pahlawan bagi City dengan mencetak gol penyama kedudukan di menit-menit akhir pertandingan. Penampilannya di lini tengah membantu City mendominasi sejak pertengahan babak kedua, memberikan keleluasaan kepada Kevin De Bruyne untuk membongkar pertahanan Chelsea.
Dalam laga ini, Jeremy Doku dari City kesulitan menembus pertahanan yang solid dari Gusto, yang membuat serangan dari sisi kiri menjadi mandul.
Kekosongan Jack Grealish Dirindukan Guardiola
Pelatih City, Pep Guardiola, tentu merindukan kehadiran Jack Grealish yang bisa menjadi kunci untuk membongkar pertahanan lawan dengan keterampilan individunya.
Dengan taktik yang ketat dari kedua tim, pertandingan berakhir imbang, memperlihatkan ketangguhan dan kualitas sepak bola Liga Premier.
Pertandingan antara Manchester City dan Chelsea memberikan pertunjukan yang seru bagi para penggemar, menyoroti persaingan yang intens dan kualitas sepak bola di Liga Premier.
Baca artikel tentang bola lainnya: